Semarang (15/10) Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan tahunan Seminar Nasional TL Expo secara luring setelah dua tahun diadakan secara daring karena adanya pandemi. Dengan tema “Environment Restoration to Reach SDGs With Action” pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022, di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Adapun tujuan seminar nasional ini adalah menyampaikan pentingnya Restorasi Lingkungan dengan kerja sama antar pemerintah, industri, dan masyarakat demi tercapaiya pembangunan yang berkelanjutan.

Kegiatan seminar ini diselenggarakan secara luring dan ditayangkan melalui platform zoom meeting dan youtube dan diikuti lebih dari 600 orang yang berasal dari kalangan mahasiswa, siswa, dosen, instansi pemerintahan, LSM, dan masyarakat umum.

Pada materi Industri, Inovasi, dan Infrastruktur disampaikan Rusdi Husin selaku QHSE Division Head PT Adaro Energy Tbk. Dijelaskan mengenai environmental, social, and governance (ESG), pengelolaan Lingkungan, dan manajemen karbon dalam perusahaan tambang. Dalam perusahaan tambang diperlukan manajemen Lingkungan yang luas dan menyeluruh, Ketika membuka atau mereklamasi suatu Kawasan tambang diperlukan rencana sampai bagaimana tambang tersebut akan ditutup, dan direhabilitasi ketika tidak dipergunakan lagi.

Selanjutnya Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Edy Nugroho Santoso menjelaskan point ke-15 SDGs, Menjaga Ekosistem Darat. Melalui pengertian ekosistem, kerusakan Lingkungan, indeks kualitas Lingkungan hidup, restorasi replika ekosistem, dan restorasi permaculture.

Sementara itu, Prof. Dr.Rer.Nat. Imam Buchori Guru Besar bidang Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro menyampaikan tata wilayah kota yang baik agar dapat memahami resiko bencana di perkotaan.

Dalam kesempatan lain narasumber Dr. Ir. Sripeni Inten Cahyani, MM , IPM selaku staff ahli Menteri ESDM bidang ketenagalistrikan menjelaskan mengenai Energi Bersih dan Terbarukan melalui tujuan, target, dan sasaran yang memerlukan dukungan dan komitmen Kementerian/Lembaga terkait dan semua pihak. Diperlukan inovasi teknologi pengelolaan energi terbarukan sampai pada skala keekonomian. Dengan Skala keekonomian pemanfaatan energi terbarukan akan diperoleh harga yang kompetitif, perlu ketersediaan infrastruktur pendukung transmisi dan akses