Sejarah

 


Paradigma pembangunan berkelanjutan yang merupakan bagian dari kebijakan pembangunan nasional dimaksudkan bahwa dalam pemanfaatan sumber daya alam sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan manusia perlu memperhatikan kapabilitas lingkungan untuk memenuhi permintaan generasi sekarang dan mendatang. Upaya rekayasa lingkungan baik dengan strategi atau taktis dimaksudkan untuk memungkinkan lingkungan mendukung kegiatan pembangunan untuk memenuhi permintaan setiap kehidupan manusia.

Dalam menghadapi tantangan globalisasi serta kegiatan pembangunan berkelanjutan, kebutuhan sumber daya manusia, baik tenaga terampil dan berkualitas juga responsif terhadap masalah lingkungan masih sangat diperlukan. Didorong oleh gagasan, kepercayaan, dasar dan semangat untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, mendorong pembentukan Departemen Teknik Lingkungan, Universitas Diponegoro berdasarkan SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI NO. 377/DIKTI/KEP/1998 yang ditentukan sejak 21 Oktober 1998.

Berlokasi di Gedung Kuliah Teknik Lingkungan, Kampus Undip Tembalang, Departemen Teknik Lingkungan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 1999/2000. Hingga tahun akademik 2022/2023, yang menandai 25 tahun berdirinya Departemen Teknik Lingkungan, jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 2.502 orang dengan 1.802 lulusan. Rata- rata waktu studi 4.3 tahun, dan waktu studi tercepat adalah 3 tahun 5 bulan.

Departemen Teknik Lingkungan saat ini telah memiliki dua program studi, yaitu:

  1. Program Studi Sarjana Teknik Lingkungan  (S1) telah terakreditasi BAN-PT dengan Unggul, serta Telah terakreditasi IABEE
  2. Program Studi Magister Teknik Lingkungan (S2) telah berdiri mulai tahun 2018 dan sekarang telah terakreditasi BAN-PT