Sragen (22/07/2023) – Rendahnya pemanfaatan ampas tebu di Desa Japoh dari residu produksi tebu menjadikan limbah tersebut menumpuk dan tidak terdapat pengolahan lebih lanjut. Ampas tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Salah satu pemanfaatan ampas tebu adalah sebagai bahan pembuatan karbon aktif dikarenakan kandungan karbonnya yang tinggi. Ampas tebu dapat dioptimalkan nilai guna dan fungsinya sebagai teknologi alternatif, yakni sebagai bahan pembuatan karbon aktif atau biochar untuk menghilangkan Cr(VI) dan amonia dalam tanah.
Biochar adalah produk kaya karbon yang diperoleh dari proses pemanasan biomassa dalam tabung maupun kontainer tertutup dengan kondisi tidak ada udara. Pemanfaatan biochar sebagai pengganti pupuk sintesis. Biochar bagi lingkungan akan meningkatkan kandungan unsur hara, memperbaiki kualitas tanah, dan menghilangkan kandungan pencemar dalam tanah. Pengaplikasian biochar aman bagi tanah dengan kondisi asam maupun basa dan tidak menimbulkan pencemaran dibandingkan penggunaan pupuk sintetis.
Langkah ini merupakan salah satu bagian dari gerakan zero waste yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II UNDIP menginovasikan ampas tebu menjadi produk biochar. Produk biochar akan diaplikasikan untuk perbaikan kualitas tanah di Desa Japoh. Kegiatan ini dilakukan di kediaman Bapak Ketua RT 6 pukul 19.30 WIB yang dihadiri oleh masyarakat RT 6 Desa Japoh. Mahasiswa KKN Tim II UNDIP memberikan sosialisasi mengenai pengolahan ampas tebu dan pengetahuan mengenai biochar yang meliputi pengertian, fungsi bagi lingkungan, dan pengaplikasian biochar pada tanah. Selain itu, dilakukan demonstrasi langkah-langkah pembuatan produk dengan cara melakukan proses pirolisis pada ampas tebu menggunakan kotak besi dengan kondisi tertutup selama 3-4 jam proses pembakaran dan hasil dari proses pengolahan ampas tebu berbentuk arang aktif.
Program ini dinilai tepat dikembangkan dan dilakukan oleh masyarakat terutama para pengusaha tebu untuk mengolah limbah yang dihasilkan. Apabila tidak ada penanganan yang tepat pada ampas tebu maka limbah hanya akan menumpuk dan dibuang di TPA. Kesadaran para pelaku usaha dan masyarakat harus ditingkatkan dalam memperhatikan kondisi lingkungannya dimana problematika bukan hanya terletak pada limbah namun kondisi tanah Desa Japoh yang kurang kandungan unsur hara.
Oleh : Verizha Aprilia Widyaningrat
Dosen pembimbing : Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi., M.Si.