November 2021

Perkembangan kawasan permukiman di sekitar Kelurahan Srondol Wetan cukup pesat sejalan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa. Penduduk di sekitar Kelurahan Srondol Wetan banyak menggunakan tempat tinggalnya untuk dimanfaatkan sebagai tempat tinggal mahasiswa atau dikenal dengan rumah kos. Perkembangan penduduk tersebut mengakibatkan terjadi perubahan penggunaan lahan dari lahan sawah dan tegalan menjadi lahan permukiman. Beberapa sendang yang dahulu mempunyai potensi cukup besar dapat menopang kebutuhan air bagi penduduk di sekitarnya, sekarang sudah semakin berkurang.

Tim pengabdian dari Departemen Teknik Lingkungan yang terdiri atas tiga anggota dosen Teknik Lingkungan yaitu Bapak Winardi Dwi Nugraha, Prof Syafrudin, Bapak Irawan Wisnu Wardhana dan Prof. M. Arief Budihardjo melakukan sosialisasi, focus group discussion, dan pembangunan sumur resapan di RW VII Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Tujuan program ini dilakukan adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai konservasi tanah, air, dan sumur resapan kepada warga RW VII Kelurahan Srondol Wetan Banyumanik dan melakukan penerapan konservasi air melalui pemanenan air hujan dengan menggunakan sumur resapan.


Proses pembuatan sumur resapan dilakukan selama empat bulan dari bulan Agustus 2021 hingga bulan November 2021. Setelah dilakukan sosialisasi dan focus group discussion, dilakukan penentuan dan pembangunan sumur resapan. Lokasi pembangunan sumur resapan terletak di Masjid al-Husna. Pemilihan lokasi pembangunan sumur resapan ditentukan berdasarkan beberapa faktor, antara lain lahan yang relatif datar, air yang masuk ke dalam sumur bukan air yang tercemar, serta mempertimbangkan keamanan bangunan sekitarnya. Ketentuan dan teknis pembangunan sumur resapan mengacu pada Peraturan Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum dan SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan.