13 Juni 2021
Pandemi Covid-19 yang telah merebak hampir ke seluruh penjuru dunia, menjadi sebuah tantangan baru yang harus dihadapi. Dampak yang ditimbulkan pun tidak hanya menyerang pada satu sektor saja, tetapi menyerang ke banyak sektor, bahkan sempat terjadi kelumpuhan pada beberapa sektornya. Pandemi Covid-19 bukan hanya menyerang pada sektor kesehatan, tetapi juga menyerang sektor ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan lain- lain. Banyak dari sektor-sektor tersebut yang terhambat dalam keberjalanannya. Sehingga hal ini mejadi suatu tantangan, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga tantangan bagi seluruh dunia. “New normal” merupakan fase adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 di mana masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari di tengah pandemi, sehingga kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pun harus ditingkatkan. Salah satu rekomendasi untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 adalah dengan mencuci tangan secara teratur menggunakan air bersih dan sabun. Tidak hanya kebersihan diri, namun kesehatan pada lingkungan juga perlu ditingkatkan misalnya dengan penyemprotan desinfektan di lingkungan kawasan perumahan secara berkala. Tim pengabdian kepada masyarakat Departemen Teknik Lingkungan yang terdiri atas
tim dosen Teknik Lingkungan yaitu Bapak Arya Rezagama dan Bapak Budi Prasetyo Samadikun beserta tim mahasiswa melakukan pembuatan alat hand sanitizer otomatis untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Kopeng, Kabupaten Semarang. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi serta pelatihan pembuatan hand sanitizer. Dengan program pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19 yang mengedepankan partisipasi masyarakat Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, sehingga dapat memberikan solusi atas situasi dan permasalahan yang ada. Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini dilakukan di basecamp pendakian Merbabu via Thekelan dan dihadiri oleh anggota Karang Taruna sebanyak 50 orang. Hand sanitizer dibuat dari campuran isopropyl alcohol 99% sebagai bahan utama, ditambah dengan akuades dan ekstrak lidah buaya untuk melembabkan kulit. Setelah itu dilakukan perangkaian alat hand sanitizer otomatis dengan komponen penyusun antara lain relay, sensor infrared sebagai pendeteksi tangan, pompa mini dc 5 volt sebagai akuator yang akan memompa mini dc volt dan mengalirkan cairan hand sanitizer melalui selang, dan satu buah modul charger untuk mengisi ulang suplai daya, dan satu buah baterai lithium ion sebagai suplai daya.